CENTRALBATAM.CO.ID – Fan Page Artis Bollywood Kareena Kapoor turut angkat bicara terkait kasus pengeroyokan siswi SMP bernama AU oleh 12 siswi SMA di Pontianak.
Fan Page Kareena Kapoor mengaku sangat sedih dan muak begitu mendengar berita sadisnya penganiayaan terhadap AU.
Rasa sedih itu diungkapkan Fan Page Kareena Kapoor melalui unggahan Instagram @therealkareenakapoor pada Selasa (9/4/2019).
Dalam unggahannya, Fan Page Kareena Kapoor menunjukkan gambar animasi gadis dengan wajah sedih yang menjadi ikon tagar ‘Justice For Au….‘.
Melalui caption unggahan itu, Fan Page Kareena Kapoor menyatakan dukungannya untuk AU.
Bintang 38 tahun ini juga mengaku sangat sedih dan muak ketika mendengar kabar menyakitkan tentang Audrey.
Fan Page Kareena Kapoor ingin orang-orang menanggapi kekerasan pada anak sebagai hal yang serius.
Di akhir caption, Fan Page Kareena Kapoor menyampaikan doanya untuk AU serta keluarganya.
“We are all here with you Audrey
So sad and sickening to hear about this news..
Child abuse is no joke. Let’s send all our prayers towards Audrey and her family
(Kami semua di sini bersamamu, Audrey
Sangat sedih dan muak mendengar tentang berita ini ..
Kekerasan pada anak bukan lelucon. Mari kita kirim doa untuk Audrey dan keluarganya),” tulis Fan Page Kareena Kapoor.
Kronologi Pengeroyokan AU
Diketahui AU adalah seorang remaja berusia 14 tahun yang masih duduk di bangku SMP di Pontianak, Kalimantan Barat.
Kejadian tersebut bermula ketika AU dan pelaku saling berbalas komentar di media sosial.
Komentar tersebut diketahui membahas mengenai hubungan asmara antara kakak sepupu korban dengan mantan dari satu di antara pelaku.
Keterangan terkait kejadian tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD), Tumbur Manalu, saat ditemui pada Senin (8/4/2019).
“Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, pacar kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini,” sebut Tumbur, Selasa (9/4/2019).
Korban pada awalnya diminta untuk bertemu dengan para pelaku dengan dalih ada sesuatu yang hendak dibicarakan, hingga akhirnya ia dijemput oleh para pelaku.
AU yang menyetujui untuk bertemu, dijemput oleh para pelaku di kediamannya, hingga kemudian dibawa menuju Jalan Sulawesi.
Namun menurut keterangan pihak pihak KPPAD, sebenarnya AU bukanlah target utama dari peristiwa pengeroyokan tersebut.
Para pelaku sebenarnya justru mengincar kakak sepupu korban untuk diserang.
Akan tetapi lantaran AU kerap kali terlibat saling balas komentar di media sosial, pelaku akhirnya merencanakan pengeroyokan tersebut.
Ketika AU sampai di kawasan Jalan Sulawesi, kemudian ia diinterogasi oleh para pelaku.
Berdasarkan keterangan pihak KPPAD, dalang di balik peristiwa pengeroyokan tersebut sebenarnya hanya ada tiga, namun sisanya adalah rekan pelaku yang berniat untuk membantu.
Para pelaku tersebut diketahui berasal dari tiga sekolah yang berbeda di Pontianak.
“Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang sehingga total ada 12 orang,” jelasnya.
Ternyata tak berhenti ketika di Jalan Sulawesi, korban lalu dibawa menuju Taman Akcaya.
Di lokasi kejadian kedua itulah penganiayaan terhadap korban terjadi lebih parah dari sebelumnya.
Akibat pengeroyokan yang dialaminya itu, AU kini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Korban harus menjalani pemeriksaan di bagian tengkorak kepala dan dada untuk mengetahui efek trauma dari pengeroyokan tersebut.
Pemeriksaan tersebut dijalani oleh korban di Unit Radiologi, di Rumah Sakit Mitra Medika, Senin (8/4/2019).
Sumber: Tribunwow
