CENTRALBATAM.CO.ID, PEKANBARU – Usai divaksin Sinovac dua warga Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Rokan Hulu, Riau dikabarkan meninggal dunia.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau pun memabantah jika dua warga yang meninggal usai divaksin.
Hal ini lebih disebabkan karena penyakit yang diderita dua warga tersebut.
“Iya betul, ada dua kasus KIPI yang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesahatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.
Mimi menegaskan, sebelum dilakukan vaksinasi, seluruh penerima vaksin harus melewati pemeriksaan atau screening yang dilakukan oleh petugas medis.
Apabila hasil screening menyatakan seseorang tidak layak untuk divaksin karena faktor kesehatan dan penyakit bawaan, maka petugas vaksin atau vaksinator tidak akan berani untuk menyuntikkan vaksin.
“Pada saat screening mereka ini kan dicek semua, saat dilakukan pemeriksaan itu tidak ada masalah,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesahatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir membantah dua warganya meninggal usai divaksin karena efek samping vaksinasi.
Dirinya menyebut dua warga yang meninggal usai divaksin lebih disebabkan karena penyakit yang dideritanya.
“Meninggal bukan karena vaksin tapi karena penyakit yang dideritanya,” ungkap Mimi.
Sebelumnya, kabar dua warga Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Rokan Hulu, Riau meninggal usai divaksin menghebohkan warga sekitar.
Kedua warga tersebut sempat mengeluhkan demam dan kejang-kejang setelah divaksin Sinovac.
Kepala Dinas Kesahatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir membantah dua warganya meninggal usai divaksin karena efek samping vaksinasi.
Dirinya menyebut dua warga yang meninggal usai divaksin lebih disebabkan karena penyakit yang dideritanya.
“Meninggal bukan karena vaksin tapi karena penyakit yang dideritanya,” ungkap Mimi.
Sebelumnya, kabar dua warga Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Rokan Hulu, Riau meninggal usai divaksin menghebohkan warga sekitar.
Kedua warga tersebut sempat mengeluhkan demam dan kejang-kejang setelah divaksin Sinovac.
Pernyataan yang sama juga dilontarkan Ketua Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Provinsi Riau, Ligat Pribadi, Kamis (17/6/2021).
Setelah dirawat dan dilakukan observasi oleh tim medis, ternyata pasien ini menderita kadar gula yang tinggi.
Kemudian beberapa dokter spesialis di rumah sakit yan ada di kabupaten melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan itu, tidak ditemukan ada hal-hal yang berkaitan dengan KIPI.
“Jadi pasien ini memang hipertensi dan hipertropi pada jantungnya.”
“Setelah dilakukan scanning kepala tidak ditemukan ada kelainan, kemudian dirawat lagi beberapa hari, akhirnya meninggal,” papar Ligat.
Dari beberapa rangkaian pemeriksaan yang telah dilakukan tim dokter, disimpulkan bahwa pasien meninggal bukan karena efek dari vaksin Sinovac.
Namun karena penyakit bawaan atau komorbid yang selama ini sudah diderita oleh pasien tersebut.
“Dari diagnosa dokter di sana (Inhu) bukan karena KIPI tapi akibat dari sindrom metabolik.”
“Termasuk kejang itu juga kemungkinan akibat metabolik dari kadar gula darahnya yang tidak terkontrol,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ligat menjelaskan, untuk pasien di Rokan Hulu mengalami gejala dua hari seteval divaksin Sinovac.
Pasien tersebut datang ke puskesmas dengan keluhan badan merian serta demam.
Kemudian, pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit swasta lalu dilakukan screening, termasuk rontgen dan pemeriksaan darah.
“Hasilnya pasien ini diketahui ada lekositosis dan hasil rontgen torak atau badannya ada infeksi di paru-paru,” terang Ligat.
Setelah diketahui ada infeksi di paru-paru, pasien itu disarankan untuk dirawat sambil dilakukan pemeriksaan swab PCR.
Namun, saat itu pasien malah menolak dan meminta untuk dipulangkan.
“Setelah beberapa hari di rumah, pasien ini balik lagi ke rumah sakit, namun kondisinya sudah memburuk dan akhirnya pasien tidak tertolong lagi dan meninggal dunia,” ungkap Ligat.(*)