CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA – Kondisi ekonomi Indonesia belum stabil dan masih kembang kempis akibat dihantam pandemi covid-19.
Namun dompet para pejabat dan pemangku negara justru semakin tebal.
Hal itu terlihat dari pemutakhiran data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis KPK di elhkpn.kpk.go.id.
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming misalnya bertambah sekitar Rp 4,1 miliar setelah satu tahun menjabat.
Gibran tercatat mempunyai harta senilai total Rp25.297.783.659. Data itu ia sampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 31 Januari 2022.
Gibran yang dilantik menjadi Wali Kota Surakarta pada Jumat, 26 Februari 2021, itu mempunyai sejumlah harta bergerak dan harta tidak bergerak.
Ia melaporkan kepemilikan tujuh bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Surakarta dan Sragen dengan estimasi nilai Rp17.339.000.000. Seluruh tanah dan bangunan milik sendiri.
Putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini turut melaporkan kepemilikan delapan unit kendaraan yang nilai seluruhnya berjumlah Rp 682 juta.
Rinciannya yaitu Motor Honda Scoopy tahun 2015, hasil sendiri, Rp7 juta; Motor Honda CB-125 tahun 1974, hasil sendiri, Rp 5 juta; Motor Royal Enfield tahun 2017, hasil sendiri, Rp 40 juta; dan Mobil Toyota Avanza tahun 2016, hasil sendiri, Rp 90 juta.
Kemudian Mobil Toyota Avanza tahun 2012, hasil sendiri, Rp 60 juta; Mobil Isuzu Panther tahun 2012, hasil sendiri, Rp 70 juta; Mobil Daihatsu Grand Max tahun 2015, hasil sendiri, Rp 60 juta; dan Mobil Mitsubishi Pajero Sport tahun 2016, hasil sendiri, Rp 350 juta.
Gibran juga turut mencantumkan kepemilikan harta bergerak lainnya senilai Rp 260 juta; Kas dan Setara Kas Rp 2.188.369.663; harta lainnya Rp 5.552.000.000; dan utang Rp 723.586.004.
“Total harta kekayaan Rp 25.297.783.659,” demikian dikutip dari LHKPN Gibran.
Harta itu meningkat sebanyak Rp 4.144.973.529 dari laporan sebelumnya saat Gibran mendaftarkan diri ke KPU untuk pencalonan sebagai Wali Kota Surakarta.
Dalam laporan tanggal 2 September 2020, Gibran mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 21.152.810.130.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memutakhirkan laporan harta kekayaannya ke KPK pada 23 Februari 2022.
Dalam laporan terbaru tersebut diketahui total harta Jokowi berjumlah Rp 71.471.446.189 (Rp 71 miliar).
Harta Jokowi mengalami kenaikan hingga Rp 7,8 miliar dibandingkan 2020. Tahun 2020, kekayaan Jokowi tercatat hanya Rp 63.616.935.818 (Rp 63 miliar).
Dalam laporan terbarunya itu, tidak ada tambahan jenis harta baru yang dimiliki Jokowi.
Jokowi melaporkan kepemilikan 20 bidang tanah dan bangunan. Namun, nilai tanah dan bangunan ini melonjak. Dari Rp 53,2 miliar pada 2020 menjadi Rp 59,4 miliar pada 2021.
Penambahan lainnya berasal dari kas atau setara kas. Dari Rp 10 miliar pada 2020, menjadi Rp 11 miliar pada 2021.
Harta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno juga bertambah.
Bahkan hartanya naik tiga kali lipat. Dari Rp 3,8 triliun di 2020, menjadi Rp 10,6 triliun di 2021.
Dengan jumlah tersebut, Sandiaga kini menjadi pejabat negara paling kaya.
Kekayaan luar biasa Sandiaga ini mayoritas berasal dari kepemilikan surat berharga bernilai Rp 9,7 triliun.
Nama Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto juga meroket dua kali lipat dalam satu tahun.
Hartanya pada tahun 2021 berjumlah Rp 425 miliar dari sebelumnya Rp 260 miliar di tahun 2020.
Harta Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono juga nambah ratusan miliar dalam setahun.
Dari Rp 2,4 triliun di 2020 menjadi Rp 2,9 triliun di 2021.
Meski mayoritas harta pejabat mengalami kenaikan namun ada pejabat negara yang justru hartanya berkurang.
Harta yang mengalami penyusutan adalah Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang berkurang Rp 1,8 miliar berdasarkan laporan LHKPN ke KPK.
Ada juga harta milik Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim yang mengalami nasib serupa.
Kekayaan Nadiem tercatat mencapai Rp 1,175 triliun dalam LHKPN periode 2021 miliknya.
Kekayaan dia berkurang Rp 17 miliar jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai Rp1,192 triliun.
Dalam laporan terbarunya, Nadiem tercatat memiliki enam tanah dan bangunan senilai Rp 50,981 miliar. Tanah dan bangunannya ada di Rote Ndao, Gianyar, dan Jakarta Selatan.
Nadiem tercatat memiliki tiga mobil senilai Rp 2,663 miliar. Mobilnya yakni Honda Brio keluaran 2017, Toyota Vellfire keluaran 2018, dan Audi QS:2.0 TF31 AT keluaran 2018.
Dia juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 752,313 juta. Nadiem juga memiliki surat berharga senilai Rp 1,305 triliun.
Dalam laporannya, Nadiem tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp 5,717 miliar. Nadiem juga memiliki harta lainnya senilai Rp 2,900 miliar.
Dia juga memiliki utang Rp 193,822 miliar.
Berikut daftar pejabat negara yang kekayaannya bertambah:
1. Presiden Jokowi tahun 2020: Rp 63 miliar, tahun 2021: Rp 71 miliar
2. Menko Polhukam Mahfud Md tahun 2020: Rp 27 miliar, tahun 2021: Rp 29 miliar
3. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tahun 2020: Rp 260 miliar, tahun 2021: Rp 425 miliar
4. Menparekraf Sandiaga Uno tahun 2020: Rp 3,8 triliun, tahun 2021: Rp 10,6 triliun
5. Mensos Tri Rismaharini tahun 2020: Rp 8 miliar, tahun 2021: Rp 15 miliar
6. Mendagri Tito Karnavian tahun 2020: Rp 18 miliar, tahun 2021: Rp 20 miliar
7. Menkes Budi Gunadi Sadikin tahun 2020: Rp 164 miliar tahun 2021: Rp 180 miliar
8. Mendag Muhammad Lutfi tahun 2020: Rp 226 miliar tahun 2021: Rp 235 miliar
9. Menag Yaqut Cholil Qoumas tahun 2020: Rp 11 miliar tahun 2021: Rp 11,7 miliar
10. Menteri Perikanan Sakti Wahyu Trenggono tahun 2020: Rp 2,4 triliun tahun 2021: Rp 2,9 triliun
11. Menhan Prabowo Subianto tahun 2020: Rp 2,029 triliun tahun 2021: Rp 2,032 triliun
12. Mensesneg Pratikno tahun 2020: Rp 10 miliar tahun 2021: Rp 11 miliar
13. Menlu Retno Marsudi tahun 2020: Rp 25 miliar tahun 2021: Rp 28 miliar
14. Menkeu Sri Mulyani tahun 2020: Rp 53 miliar tahun 2021: Rp 58 miliar
15. Menaker Ida Fauziyah tahun 2020: Rp 17 miliar tahun 2021: Rp 18 miliar
16. Menteri ESDM Arifin Tasrif tahun 2020: Rp 51 miliar tahun 2021: Rp 53 miliar
17. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tahun 2020: Rp 18 miliar tahun 2021: Rp 20 miliar
18. Menkominfo Johnny G Plate tahun 2020: Rp 189 miliar tahun 2021: Rp 191 miliar
19. Menteri LHK Siti Nurbaya tahun 2020: Rp 4 miliar tahun 2021: Rp 5 miliar
20. Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar tahun 2020: Rp 8 miliar tahun 2021: Rp 9 miliar
21. Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo tahun 2020: Rp 5 miliar tahun 2021: Rp 6 miliar
22. Menteri ATR Sofyan Djalil tahun 2020: Rp 83 miliar tahun 2021: Rp 94 miliar
23. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa tahun 2020: Rp 69 miliar tahun 2021: Rp 73 miliar
24. Menkop UKM Teten Masduki tahun 2020: Rp 3 miliar tahun 2021: Rp 4 miliar
Pengamat Politik Ray Rangkuti mengaku heran harta kekayaan pejabat negara semakin banyak saat kondisi ekonomi belum pulih seperti sekarang ini.
“Ini menjadi pertanyaan besar bagaimana bisa harta kekayaan pejabat naik berlipat-lipat padahal kita katanya masih di suasana pandemi,” ujar Ray.
Karena itu Ray meminta KPK segera bergerak melakukan pelacakan terhadap harta-harta kekayaan para pejabat yang semakin tajir melintir tersebut.
“Agar tidak menimbulkan spekulasi dan kecurigaan publik,” ujarnya. (Central Network)