CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Berkas perkara atas nama Bambang Supriyadi, Kepala Seksi Hak atas Tanah di lingkungan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Batam, terus digesa.
Pejabat di BPN yang diduga menggerogoti dana Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) itu, kini beralih status menjadi tersangka.
Saat dikonfirmasi, Kasubdit III Tipikor, Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Arif Budiman, turut membenarkannya. Arif mengatakan, status BS kini resmi menjadi tersangka setelah melalui serangkaian pemeriksaan.
“Tahap I sudah selesai, statusnya pun sudah jadi tersangka,” kata AKBP Arif Budiman, saat dikonfirmasi, Selasa (14/11/2016) sore lalu.
Dikatakannya juga, seluruh kelengkapan berkas akan terus dimatangkan dan akan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri dalam beberapa waktu kedepan.
“Dalam waktu dekat, segera kita tahap duakan,” ucapnya.
Penting diketahui, Bambang Supriyadi, disebut-sebut tidak menyetorkan sekitar Rp 1,5 miliar dana BPHTB dari satu pihak ke kas daerah. Kemudian, ia juga dituding kerap melakukan pemalakan alias pungli terhadap setiap pengusaha yang berkepentingan dalam pengurusan berkas atau surat-surat pertanahan.
Namun, beberapa saat lalu, ia sempat membantah dan menyebut bahwa prasangka tersebut tidaklah benar.
Meski demikian, penanganan kasusnya tetap berlanjut. Jajaran Polda Kepri menilai, masih ada korban lainnya yang pernah berurusan dengan tersangka.
“Untuk itu, jika ada yang pernah merasa jadi korban. Segera laporkan, karena korban atau pelapor secara tegas mendapat perlindungan hukum,” tandasnya.
