CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Ratusan petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) terkesan menghindar dan menjawab cetus, ketika ditanya dengan maraknya lokasi di Batam yang masih penuh dengan tumpukan sampah, Selasa (5/7/2016) pagi.
Saat tim Central Batam mencoba mengkonfirmasi, mengenai polemik penumpukan sampah di H-1 lebaran. Salah seorang petugas, Udin mengaku, ia dan rekan-rekannya sengaja membiarkan tumpukan sampah tersebut kian meluber.
Tindakan ini dilakukan, karena ia dan rekan-rekan lainnya menuding, Pemerintah Kota (Pemko) Batam tidak pernah mempedulikan nasib dan kesejahteraan para petugas DKP.
“Untuk apa kami bersihkan? Toh kami juga tak dipedulikan,” kata Udin, Selasa (5/7/2016) pagi, saat dikonfirmasi.
Dikatakannya juga, meski setiap hari bergumul dan bergulat dengan berton-ton sampah penuh kuman dan bakteri, serta rawan terjangkit berbagai wabah penyakit. Pemerintah tetap diam, bahkan untuk membayarkan tunjangan hari raya (THR) pun tak kunjung dapat terealisasi.
“Ngeri kerjaan kami ini, bisa-bisa mati cacingan kami kerja tiap hari dengan sampah. Kotoran dan sampah rumah tangga warga Batam, siapa yang bersihkan? Kami kan? Lalu kenapa kami tak dipedulikan? Kok THR kamipun tidak dianggarkan, sementara mereka enak-enak dikantor malah dapat THR besar-besaran,” ungkapnya kesal.
Selain Udin, petugas lainnya, Tuti memaparkan, pihaknya tetap melaksanakan pekerjaan membersihkan sampah, sesuai dengan sejauh mana kepedulian dan sikap pemerintah.
“Kita tetap bersihkan, tapi kita lakukan sesuai dengan kepedulian pemerintah. Kalau tak dipedulikan, ya kami juga bisa demikian. Biarkan saja menumpuk sampahnya,” cetus Tuti.
Sebelumnya diberitakan, sehari jelang 1 Syawal 1437 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri, yang jatuh pada Rabu (6/7/2016) esok hari. Kondisi sampah dihampir seluruh wilayah Kota Batam msih meluber dan menumpuk.
Penampakan ini tergambar jelas dibeberapa lokasi, seperti Pasar Tos 3000 atau Pasar Pagi, Jodoh-Nagoya, diperumahan Taman Sari Hijau, diperumahan Bukit Palem Permai, disekitar Pasar I dan II Botania, dipinggiran jalan sekitar Mustafa Plaza, pinggiran Jalan Diponegoro, sekitar 150 meter sebelum Simpang Base Camp Batu Aji, beberapa lokasi di Tanjunguncang, serta masih berserak dan bahkan dibuang sembarangan ke sebuah aliran air di Sei Lekop, tak jauh dari simpang empat (simpang Nato).
Dengan tumpukan sampah yang meluber dan berbau busuk ini, kualitas udara disekitarnya ikut tercemar dan dipenuhi kerumunan lalat, serta belatung.
Dibeberapa lokasi diatas, sampah bahkan telah menumpuk lebih dari dua minggu berlalu, yakni diperumahan Taman Sari Hijau, Perumahan Bukit Palem Permai, dipinggiran jalan Diponegoro, sekitar 150 meter sebelum Simpang Base Camp dan beberapa lokasi lainnya.
Beberapa warga yang ada dan tinggal disekitar lokasi menumpuknya sampah, turut menyampaikan kekesalannya kepada pihak-pihak terkait dalam hal upaya kebersihan di Batam.
Selain itu, penampakan tumpukan sampah ini juga terlihat terus bertambah, dengan tingginya volume sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap keluarga, jelang hari raya Rabu mendatang.
Dengan kondisi yang cukup memprihatinkan ini, beberapa warga yang dikonfirmasi tim Central Batam secara acak dan bergantian mengaku gerah dengan kondisi lingkungan penuh sampah yang berbau tidak sedap.
Berlandaskan penampakan inilah, warga meminta pihak dari Kecamatan terkait dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Batam, dapat segera mengangkut sampah.
“Biar lebarannya enak dan betul-betul nikmat, tolonglah diangkut sampahnya. Kita kan sudah bayar uang atau pungutan kebersihan, jadi tolong hak kita untuk mendapatkan lingkungan bersih dari sampah diwujudkan,” ungkap seorang warga.
Penulis : Natalie