CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Helmy Santika saat memantau pawai akbar di Nagoya, Batam, Selasa (5/7/2016) malam, mengatakan, beberapa titik rawan di Batam harus diwaspadai.
Hal ini ditegaskannya, lantran munculnya isu-isu abstrak yang berkembang dengan cepat, sehingga bisa membuat kenyamanan masyarakat terganggu.
“Kalau titik rawan itu sebenarnya berawal dari kita sama kita. Misalnya, saat lebaran rawan kemacetan. Saat macet ini bisa terjadi aksi saling memaksa maju, hingga memicu perselisihan dan saling tabrak,” kata Kapolresta Barelang, Kombes Pol Helmy Santika, saat dikonfirmasi.
Selain itu, lanjutnya, saat terjadinya macet, sangat rawan aksi jambret dan copet.
Saat ada copet, reaksi utama yang ditimbulkan dari si korban, ialah berteriak dan memanggil banyak orang.
Saat itu terjadi, si pencuri bisa saja ditangkap dan dihajar massa.
“Nah, jika sicopet punya teman disekitar ia beraksi dan beradu dengan massa yang mengejarnya. Bisa menimbulkan perkelahian massal alias bentrok,” ujarnya.
“Jika sudah bentrok, pasti ada alasan dendam kesumat. Nah, kalau sudah begini, warga lainnya yang dirugikan dan menjadikan lokasi sekitar menjadi titik yang rawan,” tambahnya.
Dengan memikirkan segala situasi yang bisa saja terjadi sepanjang suasana lebaran, Kapolresta menuturkan telah menyiapkan sekitar 2.000 personel Polri dijajaran Polda Kepri dan Polresta Barelang, terkhusus 784 tim gabungan TNI-Polri dalam melakukan pemantauan dan pengamanan.
Pengamanan yang disediakan berupa, penjagaan tempat-tempat ibadan, pengawasan sepanjang berlangsungnya salat ied, patroli keliling seluruh lokasi di Batam, pengawasan sekitar rumah-rumah kosong yang ditinggal pemudik, serta pengawasan ditempt-tempat keramaian, tak ketinggalan juga memperketat akses pintu masuk ke Batam, yakni Pelabuhan dan Bandara.
“Sudah ita siapkan anggota, semuanya bertugas dan berjaga. Saya yakin semua aman,” tegasnya.
Penulis : Junedy Bresly