CENTRALBATAM.CO.ID, TANJUNGPINANG – Buruknya cuaca di Kepulauan Riau, membuat kapal (KM) Berkah Utama tak berdaya.
Ya, KM Berkah Utama berkapasitas mesin 22 GT itu terombang-ambing setelah diamuk badai saat melaut di perairan pulau Sebayur, Kabupaten Lingga, Kepri Rabu (25/01/2017) lalu.
Hal tersebut turut dibenarkan Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) IV Tanjungpinang, Kepri, Laksamana Pertama (Laksma) TNI S. Irawan S.E.
Iriawan mengatakan, KM Berkah Utama berlayar dari pulau Nipah Panjang menuju Tanjungpinang dengan muatan sekitar 29 ton hasil kebun berupa Pisang, Kelapa, Jengkol dan Jagung.
“Namun ditengah perjalanan, tepatnya di sekitar perairan Tanjung Buku, sekitar pukul 23.00 WIB, KM Berkah Utama di terjang angin ribut sehingga memaksa nahkoda kapal untuk menjalankan kapal dengan kecepatan rendah,” kata Danlantamal IV Tanjungpinang, Kepri, Laksamana Pertama (Laksma) TNI S. Irawan S.E melalui keterangan tertulis yang diterima tim Central Batam.
Berjuang melawan amukan badai dengan upaya dan waktu yang tak sedikit, akhirnya kapal keluar dari lingkaran badai tengah laut itu.
“Ternyata, tantangan belum selesai,” katanya.
Baca Juga:
- Siap-siap Ya, Hari Ini Potensi Hujan Masih Terpantau. Bisa Mengguyur Kapan Saja
- Whops! Ada Pejabatnya yang Diduga Terjaring OTT KPK, Begini Reaksi Ketua MK Arief Hidayat
Karena di tengah perjalanan kapal itu, tepatnya di sekitar pulau Sebayur, KM Berkah Utama kehabisan bahan bakar.
Akan hal itu, mesin robin tak lagi mampu memompa air laut yang terus menggenangi lambung kapal.
“Jadi, karena air kian meninggi. Nakhoda memerintahkan anak buah kapal untuk membuang muatan kapal ke laut dengan harapan mampu mengurangi beban kapal,” bebernya.
Meski memperlambat proses karamnya kapal dengan membuang muatan, namun usaha tersebut seakan sia-sia karena air laut terus masuk memenuhi bagian dalam kapal hingga akhirnya karam di sekitar perairan antara pulau Sebayur dan pulau Cukas.
Menerima laporan akan hal itu, tim reaksi cepat Lantamal IV Tanjungpinang, WFQR langsung meluncur ke lokasi karamnya kapal untuk melakukan evakuasi.
“Tim WFQR Lantamal IV dengan menggunakan Patkamla Kuala Cenaku melakukan proses evakuasi terhadap nahkoda beserta 5 orang ABK serta muatan kapal yang berhasil diamankan,” tegas Danlantamal IV itu.
Dengan tragedi itu, Laksma TNI S. Irawan S.E kembali menghimbau bagi seluruh masyarakat yang melaksanakan aktifitas dilaut untuk lebih berhati-hati dan selalu waspada terhadap kondisi cuaca.
Ini disuarakan, mengingat saat ini, angin utara tengah melanda.
Inilah yang kemudian menyebaban gelombang laut cukup tinggi disertai dengan hembusan angin yang sangat kencang dan diperburuk dengan hujan lebat sedang melanda.
“Dalam kondisi seperti ini, masyarakat jangan terlalu memaksakan diri untuk berlayar, siapkan segala sesuatunya sebelum memulai pelayaran, utamakan faktor keselamatan baik keselamatan personel maupun materiil,” tegasnya.