CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Hantaman angin kencang, disertai guyuran hujan lebat kembali menerpa. Kali ini, wilayah Tanjung Piayu, Kecamatan Sei Beduk mendapat dampak yang paling buruk.
Pasalnya, beberapa rumah warga di Kavling Pancur Baru, RW09, Kecamatan Sei Beduk, Batam porak-poranda usai hantaman badai tersebut.
Angin yang mulai menerpa sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi, diakui warga terus menjadi-jadi ditengah keheningan malam.
Tak butuh waktu lama, badai tersebut membuat atap rumah warga yang sebagian besar terbuat dari seng (logam) dan disatukan dengan batangan spandek berterbangan.
Salah seorang warga, Rudi (52) mengaku bahwa angin yang disertai guyuran hujan itu mulai terasa tengah malam tadi. Merasa wajar dengan fenomena alam itu, ia pun masuk kedalam rumah dan tidur.
“Belum nyenyak tidur, (atap) sudah mulai berbunyi hebat. Saya curiga, saya pikir ada maling mau masuk lewat atap dapur. Makanya saya cek,” kata Rudi, menjelaskan kronologi kejadian.
Ditengah hantaman angin dan guyuran hujan yang membuat suasana dini hari semakin riuh, warga Kavling Pancur Baru itu tetap memberanikan diri menuju dapur rumahnya.
Alangkah terkejutnya ia, ketika melihat atap belakang rumahnya telah terbongkar sebagian.
“Saya terkejut, (atap) sudah terbuka setengahnya. Maka saya ambil payung dan melihat keluar. Baru saya sadar bahwa badai yang sedang terjadi,” tutur pria berusia separuh abad itu.
Mengetahui badai terus mengamuk, ia langsung membangunkan anak-istrinya dan meminta untuk masuk kedalam kamar. Mengingat kondisi atap kamarnya masih bagus, ia langsung masuk membawa keluarganya itu.

Menjelang subuh, angin tak lagi menderu. Namun hujan masih terus mengguyur, Rudi dan keluaranya tetap terjaga menunggu pagi benar-benar menjelma.
Sekitar pukul 07.00 WIB, suasana mulai kondusif. Hanya saja, cuaca masih terlihat mendung. Ia bersama warga lainnya langsung melihat kondisi sekitar dan mendapati atap rumahnya telah terangkat hampir sepenuhnya.
Tak hanya milik Rudi, rumah warga lainnya juga porak-poranda dihantam badai. Mulai dari atap, kanopi, kaca jendela pecah, plafon rusak, hingga jaringan arus listrik nampak terganggu akibat hantaman angin kencang di pagi-pagi buta itu.
Beberapa pohon pun diketahui roboh karena kencangnya angin, yang menyapu wilayah itu. Hingga siang ini, kondisi wilayah sekitar masih tampak mendung. Rumah warga yang porak-poranda itupun secara bersama-sama dan bertahap mulai diperbaiki.
“Ya, kalau hitung-hitung ruginya. Puluhan juta juga. Tapi tak seberapa lah itu, asalkan keluarga selamat semua. Sekarang kita coba perbaiki dulu,” tuturnya.
