CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA-Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memperkenalkan kemunculan ponsel pintar lokal perdana, Digicoop yang merupakan hasil kerjasama lintas bidang.
Digicoop atau kepanjangan dari Digital Koperasi merupakan ponsel yang diinisiasi oleh Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIM). KDIM sendiri merupakan hasil inisiasi Masyarakat Telematika (Mastel) dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII).
KDIM merupakan koperasi yang juga melibatkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan PT Jalawave Integra yang bekerjasama dengan operator Telkomsel dan XL Axiata.
Berbeda dengan ponsel pintar pada umumnya, Rudiantara memastikan Digicoop merupakan salah satu realisasi rencana pemerintah dari sisi ekonomi digital. Terlebih saat ini pemerintah sedang berfokus pada tiga hal yakni device, network, dan application (DNA).
“Berbeda dengan korporasi yang merupakan kumpulan saham, semangat koperasi lebih pada kumpulan individu salah satunya dengan memberi dukungan bagi kemunculan inovasi ponsel lokal,” ungkap Rudiantara disela peluncuran di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (20/1/2017).
Untuk itu, positioning Digicoop dibanding ponsel lain disebut Rudi untuk menyasar segmen yang belum digarap oleh produsen kebanyakan.
Senada dengan yang diutarakan Rudiantara, Ketua KDIM Henry Kasyfi mengatakan saat ini masyarakat memerlukan terobosan untuk masalah kedaulatan digital dan infrastruktur. Mengingat sejauh ini Indonesia sebatas dijadikan pasar oleh produsen asing.
Henry mengatakan, sebelum merilis ponsel tim konsorsium telah melakukan survei untuk mencari tahu ketertarikan masyarakat terhadap ponsel dan aplikasi lokal pendikung.
Menurutnya dari hasil survei diketahui sekitar 53,7 persen mengaku tertarik menjadikan ponsel dalam negeri sebagai ponsel pertama. Sementara 63,5 persen lainnya tertarik beralih menggunakan aplikasi lokal.
“Saat ini kami sudah menerima pemesanan 1.500 unit. Hal itu menunjukkan ketertarikan masyarakat untuk pakai perangkat lokal,” ucap Henry.
Dibandingkan segmentasi ponsel mainstream lain, Digicoop diharapkan bisa menjangkau segmen ibu rumah tangga. Terlebih saat ini ada sekitar 51 persen dari total wanita Indonesia merupakan kaum ibu. (ctb/cnn)