CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Sekitar 2.000 massa dari berbagai aliansi atau serikat pekerja (SP), akan menggoyang Pemerintah Kota (Pemko) Batam dengan berbagai orasi dan sindiran, Kamis (29/9/2016) pagi.
Suprapto, Sekretaris KC-FSPMI Kota Batam, saat dikonfirmasi mengatakan salah satu tuntutan yang akan disampaikan ialah penolakan terhadap diberlakukannya UU tentang Tax Amnesty.
Dia mengatakan, dengan diberlakukannya Tax Amnesty atau ‘Pengampunan Pajak’. Didapati cukup banyak pengusaha dan milioner yang menyimpan asetnya di luar negeri, untuk menghindari pengenaan pajak di dalam negeri.
“Para pengusaha dan milioner itu jelas telah menyelewengkan pajak yang harusnya masuk ke Indonesia. Tapi kenapa harus diampuni? Kok tidak diberi sanksi?” kata Suprapto, menanggapi penerapan Tax Amnesty.
Disebutkannya, dengan pengampunan pajak tersebut. Meskipun berdampak besar pada Indonesia, namun tetap saja langkah itu seolah membenarkan hal yang salah.
Para pengemplang (penyeleweng) pajak tersebut disebutnya, malah mendapat suatu kehormatan dengan diberlakukannya UU Tax Amnesty.
“Memang untungnya bagi Indonesia itu banyak, jika memang diolah. Tapi tetap saja, perbuatan mereka salah! Untuk mendapat keuntungan besar dengan pajak minim, mereka simpan uangnya di luar negeri. Kan pintar pemikirannya, harusnya orang-orang seperti itu diberi sanksi tegas,” ungkapnya.
”Tiap bulan gaji kami dipotong, untuk pajak penghasilan. Apa kami juga boleh meminta pengampunan pajak? Seperti para milioner itu? Jangan istimewakan mereka, karena uang yang mereka punya. Ini sama saja Pemerintah membenarkan aksi koruptor yang mengemplang pajak,” sindirnya.
Pantauan tim Central Batam, ribuan pekerja yang akan berdemo ini masih terus berkoordinasi dan menunggu arahan untuk mulai bergerak.
Di depan Kantor Walikota sendiri, tampak masih sepi dengan gulungan kawat duri yang dibentangkan di depan gerbangnya.
