CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Sudah dua bulan, warga dan pedagang siap saji di Kota Tanjungpinang kesulitan membeli daging sapi segar, karena langka.
Hamdan salah seorang pedagang makanan, mengatakan sejak dua bulan tidak dapat menjual sop tulang karena persedian daging sapi segar yang dijual pedagang terbatas.
“Dalam sehari hanya seekor sapi yang dipotong, ya tidak cukup. Kami maklumi pedagang daging sapi mengutamakan pelanggan lamanya,” katanya.
Hamdan mengemukakan salah satu penyebab daging sapi segar langka dijual pedagang di pasar karena warga yang tidak mendapatkan daging beku memburunya.
“Tidak ada lagi daging sapi es, karena itu warga membeli daging sapi segar. Kami dapat informasi, besok sudah dijual daging sapi beku,” ujarnya.
Menanggapi permasalahan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang Juramadi Esram mengatakan larangan daging sapi impor masuk ke Tanjungpinang maupun daerah lainnya merupakan kebijakan pemerintah pusat agar sapi lokal laku terjual.
“Selama ini daging sapi segar yang dikonsumsi masyarakat Tanjungpinang berasal dari Jambi dan Lampung. Harganya, Rp135 ribu sampai Rp 140 ribu per kg,” katanya.
Esram mengatakan kemungkinan kran impor daging sapi beku kembali diberlakukan menjelang Idul Fitri, karena pada saat itu permintaan meningkat tajam.
“Sampai sekarang kami belum mendengar ada keluhan dari warga maupun pedagang terkait permasalahan ini. Mungkin disebabkan tidak banyak warga yang suka mengonsumsi daging,” katanya.(ant/ctb)