Oleh Candra P. Pusponegoro
Ada suasana yang sangat berbeda ketika saya membagikan ilmu jurnalis komputer (jurkom) kepada para santri di pondok pesantren Al Qolam Batam pada Sabtu, 1 April 2017 pukul 20.30 WIB. Saya tidak banyak menyampaikan materi jurnalis komputer malam itu, karena malam itu adalah malam kehormatan dan kemuliaan bagi saya khususnya.
Saya hanya mengawali sesi rutin itu dengan salam dan doa-doa saja. Padahal semestinya, setiap Sabtu di pondok pesantren Al Qolam Batam mulai pukul 19.30 sampai 22.15 WIB adalah kajian mengenai jurnalis komputer. Malam itu sungguh berbeda dan penuh warna, ini dikarenakan pada sesi materi jurnalis komputer diisi seorang GM Hotel Novotel Batam, Tantiarini Hidayati.
Sangat istimewa rasanya. Sebelum Ibu Tantiarini berbagi ilmu kepada santri, bulan-bulan sebelumnya pernah juga dilakukan hal yang sama. Pada Sabtu, 25 Desember 2016 lalu, Haji Reza Muhammad Syarief atau Guz Reza atau Reza M. Syarief juga pernah hadir di pondok pesantren Al Qolam Batam untuk mengisi acara tabligh akbar.
Demikian juga pada Sabtu, 5 November 2016 lalu, direktur dan sekaligus pemilik Radio Discovery Minang 87,6 FM pernah membagikan ilmu kepada santri pondok. Acaranya sungguh menyenangkan karena kegiatan di pondok pesantren disiarkan langsung (live) melalui radio Discovery Minang sehingga bisa didengarkan oleh masyarakat di Kepulauan Riau, Singapura, dan Malaysia.
Tujuan para narasumber yang andal dan profesional itu bukanlah untuk mencari sensasi dan nama, namun mereka khusus berbagi ilmu dan mencari keberkahan hidup di dunia serta akhirat. Mereka yakin bahwa dengan membagikan ilmu adalah sebagai wujud implementasi dari sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam tentang hakikat sedekah jariyyah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya:
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya, dan anak shalih yang selalu mendoakannya” (HR. Muslim No. 3084)
Begitulah niatan para kiyai dan guru-guru yang dengan rela meluangkan waktunya dan meninggalkan kesibukan dunianya untuk membagikan ilmunya yang bermanfaat. Yang mana ilmu dan pengalaman mereka yang baik bisa ditularkan kepada sesama muslim. Sehingga apabila suatu saat nanti berpulang ke rahmatullah, ilmu itu menjadi ladang amal yang akan menerangi kubur sampai kiamat.
Begitu halnya dengan Ibu Tantiarini Hidayati yang menyampaikan tema “Analisis Pengaruh Bakat Penjualan, Persepsi, Peran Tingkat Keahlian, dan Kepribadian Terhadap Pengembangan Pondok Pesantren Al Qolam”. Ibu Tanti memiliki paradigma tentang pentingnya seseorang agar berubah menjadi lebih efektif dan produktif.
Selain itu, beliau juga menekankan bahasan supaya mendapatkan kesamaan pemahaman tentang pentingnya fungsi sebagai seorang penjual service provider harus melakukan langkah-langkah yang sudah disusun dan direncanakan. Begitu juga dengan menyegarkan kembali etiquette service provider dalam kegiatan sehari-hari.
Menurut beliau ada empat langkah besar dalam transformasi diri, poin-poin itu di antaranya harus;
1. Kenali dan temukan potensi diri
2. Terus tumbuh dan berkembang
3. Bangun jaringan atau networking
4. Kembangkan kelompok sendiri
Untuk mengenali dan menggali potensi diri, seseorang haruslah selalu;
1. Evaluasi dan mengubah sikap
2. Memperbaiki citra ciri sendiri
3. Berikan dampak kepada lingkungan sekitarnya
4. Dan teruslah berkarya dengan istiqomah
Kemudian untuk terus tumbuh dan berkembang, seseorang harus;
1. Memelihara kesehatan fisiknya
2. Meningkatkan daya pikiran
3. Mengembangkan kehidupan spiritual
4. Lakukan sekarang dan jangan menunda
5. Tetaplah belajar dan belajar
Selanjutnya mengembangkan jaringan (networking) yakni;
1. Membangun dan memelihara hubungan (silaturahim)
2. Membangun sinergitas antara sesama makhluk
3. Membangun kelompok untuk tumbuh bersama
Begitu halnya dengan pengembangan kelompok sendiri adalah dengan mengembangkan kreatifitas kelompok dan membentuk serta memiliki tim yang solid (kuat).
Agar kehidupan seseorang bisa berubah di atas rata-rata, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh masing individu, di antaranya;
1. Menerima situasi yang baru
2. Memiliki pengharapan
3. Fokus pada peluang
4. Belajar dari pengalaman
5. Bersyukurlah
6. Jadilah bagian dari solusi
7. Melakukan proses penciptaan realitas baru
8. Memutuskan apa yang kita inginkan
Begitu rangkuman yang disampaikan oleh GM Novotel Batam pada Sabtu, 1 April 2017 pukul 21.00 sampai 22.00 WIB. Agar kita mendapatkan ilmu yang maksimal, sebaiknya kita harus menyempatkan hadir di setiap kajian-kajian rutin yang diselenggarakan di pondok pesantren Al Qolam. Semoga bermanfaat.
Biodata pemateri Al Qolam Batam;
Reza M. Syarief (Pembicara, Seniman, Konsultan) merupakan motivator muslim yang mengkhususkan diri pada transformasi SDM dan perusahaan berbasis MAHA Model Quality (MMQ).
Pemegang dua Rekor MURI yaitu sebagai pembicara motivasi terlama 24 jam non stop (MURI 2006) dan pembicara pertama di Indonesia yang menerima dan menjawab pertanyaan terbanyak 1.639 tentang wirausaha (MURI 2010).
Juara dunia penjualan dalam International Achievement Conference 1997 di Zurich Swiss, ini pernah menjadi profesional di salah satu perusahaan go public multinasional sebagai National Sales Manager dengan prestasi pertumbuhan bisnis (Business Growth) 300 persen dalam setahun.
Selain sebagai Chairman PT. RLC Indonesia dan Presiden Republik Motivasi Indonesia, Reza sangat produktif dalam menggulirkan paradigma dan terobosan baru dalam “Pencapaian SDM dan Perusahaan Unggul” melalui lebih dari sembilan karya buku yang telah dihasilkannya.
Di antaranya buku nasional best seller Life Excellence (hampir satu juta pembaca), Smart Heart Smart Business, Real Battle for Success, Born to Fight, Spiritual Coaching, The Holy Hajj, Going to be the Richest, Dahsyatnya Energi Jiwa, dan karya terbarunya 13 Top Secrets Pembuka Pintu Rezeki.
Sebagai public speaker dalam tiga tahun terakhir, Reza telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 667.940 peserta dengan total 6.928 jam di lebih dari 736 perusahaan lokal dan nasional.
Tantiarini Hidayati lahir di Yogyakarta, 17 Juni 1968. Pada tahun 1987 beliau menamatkan pendidikan sekolah menengah di Stella Duce High School Yogyakarta. Setelah itu melanjutkan pendidikan pendidikan Tourism Education and Training Centre (BPLP-Bandung) dan Diploma III in Tourism Planning and Marketing tahun 1984-1987.
Pada tahun 1992-1993 beliau melanjutkan pendidikan S1 di Schiller International University, Waterloo, London, Inggris mengambil jurusan Bachelor of Business Administration (BBA) di International Tourism Management.
Tidak berhenti di situ, beliau mengambil S2 tahun 1993-1994 di Scottish Hotel School, University of Strathclyde, Glasgow, Scotlandia, dengan wisuda Master of Science (MSc) in Tourism.
Selama berkarir di bidang perhotelan, beliau beberapa kali menjabat posisi GM (General Manager) di hotel ternama di Indonesia, seperti Novotel, Ibis, dan lainnya.
Candra P. Pusponegoro was born in Magelang, Central Java, Indonesia, 12th June 1981. In 2003 graduated from Sebelas Maret University, English Department, Faculty of Letters and Fine Arts.
From 2005 till now he actives to release all health news (journal of health) to national neswpaper in Indonesia. He also a public speaker, lecturer, journalist, consultant, webmaster, and a professional worker. He have other expertise to create a website with joomla base and blogspot starting in 2005.
He operates the entire computer program, such as MS Office, Adobe Photoshop, Adobe Dream Weaver, Tortoise SVN, Coffee Cup HTML, and several programs related to the website.(*)
