CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Ratusan pengendara bermotor yang berteduh dari guyuran hujan, disekitar Pujasera Tiban Ayu, tidak jauh dari Kampus Batam Tourism Polytechnic (BTP), tiba-tiba panik dan berhamburan meminta pertolongan, Rabu (22/6/2016) pagi, sekitar pukul 09.45 WIB.
Teriakan hebat ratusan pengendara yang berteduh ini, sontak membuat panik pengendara lainnya dan ikut berhamburan menjauh dari tempat perteduhannya.
Kepanikan terjadi, lantaran ambruknya badan bukit di Tiban Ayu karena lebatnya hujan yang mengguyur. Longsoran bukit ini seketika menyebar bagaikan air bah dan menghantam apapun yang dilewatinya.
“Awas.. Bukitnya longsor, lari.. lariii,” kata seorang demi seorang pengendara yang berteduh disekitar pujasera, tepat didepan bukit yang longsor.
Melihat derasnya air hujan yang membanjiri sekitar longsoran bukit tersebut, yang juga menggerus material longsor. Ratusan warga ini akhirnya berlarian ketempat yang lebih aman. Sementara, material longsor yang tertumpuk dan terendam banjir, terus tergerus dan turun kesekitar Jalan Gajah Mada, Tiban Centre, Sekupang, Batam.
Sebelumnya, Hujan lebat ditambah dengan hembusan angin kencang, melanda diwilayah Kecamatan Sekupang, Batam, tepatnya diwilayah Tiban Centre.
Lebih dari 50 menit, hujan terus mengguyur hingga jalan Gajah Mada, tak jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vitka, Tiban tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, atau sekitar 50 Centimeter.
Akibatnya, akses lalulintas disekitar jalan tersebut lumpuh total. Bagaimana tidak, puluhan kendaraan yang mencoba menerobos aliran banjir berarus deras ini seketika mogok dan tak dapat menyala.
Dengan kondisi ini, para pemilik kendaraan yang mogok tersebut terpaksa menepi dan mendorong kendaraan ketepian jalan, ditengah derasnya arus banjir yang mengalir.
Pantauan tim CentralNews Batam dilokasi, ketinggian air tidak kunjung surut hingga sekitar pukul 11.41 WIB. Sementara, beberapa petugas kepolisian dari Satlantas Polresta Barelang terlihat bersiaga dan mengatur arus lalulintas ditengah tingginya banjir dan hujan yang masih terus mengguyur.
Penulis: Junedy Bresly