CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Wabah atau virus H1N1, atau lebih anyar disebut ‘flu babi’ kembali mewabah dan membuat resah.
Myanmar, menjadi negara terdampak terparah saat ini. Diketahui, di negara tersebut wabah itu kian menyebar dan merenggut 13 nyawa warga lokal.
Pemerintah Myanmar telah berulang kali mengimbau agar warga tenang dan sebisa mungkin dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan. Namun, kepanikan tampaknya lebih mendominasi benak warga.
Para pejabat menyebutkan fakta bahwa jenis virus tersebut yang merupakan rangkaian jangkitan penyakit global di tahun 2009.
Kala itu, babi-babi yang terinfeksi dilaporkan mati. Tak kurang dari ratusan ribu ekor babi yang terjangkit dan akhirnya harus dimusnahkan.
Karena telah terpapar dari berbagai media, seperti makanan, udara dan lingkungan yang tidak sehat, virus mematikan ini kembali mewabah.
Kemampuan pemerintah Myanmar dalam menangani hal ini tampaknya lamban. Perbedaan pendapat dan berbagai spekulasi pun semakin menambah runyam suasana.
telah menciptakan perbedaan pendapat, membuat situasi saling curiga terus ada dan mendorong banyak orang untuk mengatasi sendiri masalah ini.
Sebagai antisipasi penyebaran semakin meluas, pemerintah melalui dinas kesehatan hanya membagi-bagikan masker bagi masyarakat.
Aktivis Thet Swe Win adalah satu dari banyak sukarelawan yang ambil bagian dalam upaya penyuluhan dan membagi-bagi masker pada akhir pekan di jalan-jalan Yangon.
Mereka mengajari masyarakat untuk mencuci tangan dan mengenakan masker sewaktu berada di luar ruangan. Ia mengatakan penyuluhan tersebut dilakukan karena pemerintah Myanmar tidak memberi informasi akurat mengenai flu babi dan masyarakat sangat khawatir.
Pemerintah Myanmar sendiri membantah tuduhan bersikap pasif dan bingung.
Belum diketahui bagaimana tindakan lanjut pemerintah akan kondisi menakutkan itu, tidak menutup kemungkinan pula korban jiwa akan semakin bertambah.
