CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Sejumlah sekolah internasional di Kota Batam memilih tidak berpartisipasi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat. Pihak sekolah beralasan bahwa kebutuhan gizi para siswa sudah terpenuhi melalui sistem mandiri yang dikelola bersama orang tua murid.
Ketua Koordinator Sub Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Kota Batam, Defri Frenaldi, menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan internal antara pihak sekolah dan komite orang tua.
“Memang ada beberapa sekolah internasional yang memilih tidak ikut serta dalam program ini,” ujar Defri pada akhir pekan lalu.
Pemerintah sendiri menargetkan sekitar 300 ribu siswa dari berbagai jenjang pendidikan negeri maupun swasta di Batam sebagai penerima manfaat MBG. Namun hingga saat ini, realisasi baru mencapai 188 ribu siswa, atau sekitar 62 persen dari total sasaran.
Menurut Defri, sebagian besar sekolah negeri dan swasta lokal tetap menjalankan program sesuai arahan pemerintah pusat.
“Pihak sekolah internasional menyampaikan bahwa anak-anak mereka sudah mendapatkan asupan gizi yang seimbang seperti siswa penerima MBG,” tambahnya.
Untuk mendukung kelancaran distribusi, pemerintah telah menyiapkan 74 dapur penyedia makanan bergizi, di mana 59 dapur di antaranya sudah beroperasi aktif menyalurkan makanan ke berbagai sekolah.
Meski belum merinci jumlah pasti sekolah yang menolak, Defri memastikan sebagian besar berasal dari kategori sekolah berstandar internasional.
Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak akan mengganggu tujuan utama program, karena mayoritas siswa di Batam tetap terlayani dengan baik.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan memastikan seluruh pelajar Indonesia memperoleh akses makanan bergizi secara merata termasuk di Kota Batam.(mzi)

