CENTRALBATAM.CO.ID, NATUNA – Beberapa wilayah di Kecamatan Pulau Tiga dan Pulau Tiga Barat, Natuna, terdampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak dini hari, Kamis (12/12/2024).
Beberapa desa seperti Setumuk, Tanjung Kumbik Utara, Selading, dan Tanjung Kumbik mengalami genangan air yang cukup parah.
Lapangan sepak bola di salah satu desa tergenang air, tribun penonton bola voli roboh akibat tergerus arus banjir, sementara sebuah sekolah taman kanak-kanak juga dilaporkan kemasukan air. Selain itu, sejumlah rumah warga dan kantor desa turut terdampak banjir.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk segera melakukan pengamanan dan tindakan cepat di desa-desa terdampak. Hujan diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga 15 Desember,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika.
Ia juga menyebutkan bahwa beberapa sekolah terpaksa menghentikan aktivitas belajar mengajar akibat situasi yang tidak memungkinkan. Pihaknya akan menggelar rapat koordinasi siaga darurat besok untuk memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi potensi banjir yang lebih besar.
Raja menjelaskan bahwa, musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Maret 2025 menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat Natuna, khususnya di wilayah rawan longsor dan banjir, untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Ini adalah kejadian perdana di wilayah ini, dengan genangan air mencapai sebatas lutut. Kami berharap masyarakat lebih peduli dengan kondisi lingkungan dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda bahaya,” tambahnya.
Langkah antisipasi seperti penguatan struktur bangunan, pengaturan drainase, dan kesiapan evakuasi perlu dilakukan. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca dan menghindari area rawan bencana.
Banjir ini menjadi pengingat bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih sigap menghadapi musim hujan.
“Kami akan terus memantau kondisi dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah kerugian lebih lanjut,” pungkasnya.
Dengan intensitas hujan yang masih tinggi, sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi bencana banjir dan longsor di Natuna.(ham)