CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Belasan tahun menjadi langganan banjir, tetapi tidak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Warga Kaveling Seroja Blok B1 RT.04, RW.06 Kelurahan Sei Pelenggut Kecamatan Sagulung mengaku apakah mereka bukan warga Batam.
Ketua RW 06 Kaveling Sejora Junedi, mengatakan dirinya sudah tiga priode menjabat sebagai ketua RW dan setiap tahun perbaikan drainase di tempat mereka selalu diajukan dalam Musrembang tingkat Kelurahan sampai tingkat Kecamatan,
Namun, di tingkat Kota Batam, pengajuan perbaikan drainase tersebut tidak pernah sampai.
“Jadi bukan kita tidak ajukan, sudah kita ajukan tetapi tidak pernah diakomodir,” kata Junaidi.
Bahkan, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin sudah pernah turun ke lokasi. Namun jawabannya sangat tidak menyenangkan.
“Katanya anggaran Pemko Batam, tidak ada,” kata Junedi.
Dia juga mengatakan baru-baru ini tim teknis dari Dinas Bina marga Kota Batam, sudah turun ke komplek mereka untuk melihat kondisi banjir yang terjadi. Namun lagi-lagi jawaban dari mereka sangat tidak memuaskan.
“Ya kata mereka anggaran Pemko Batam, banyak dialihkan untuk menangani covid-19. Jadi kami berpikir apakah kami ini bukan warga Batam, dan apakah kami ini tidak bisa menikmati pembangunan dari pemerintah Kota Batam,”kata Junedi.
Di tempat terpisah Aditiya, ketua RT 04 Kaveling Seroja, mengatakan selama ini mereka sudah capek melaporkan banjir di tempat mereka ke Lurah dan camat.
“Mereka hanya bilang sudah koordinasi dengan Dinas terkait,” kata Aditya.
Selama ini kata Aditya, sudah banyak barang-barang warga di rumah yang rusak akibat selalu kena banjir.
“Yang jelas setiap kali hujan deras turun daerah kami banjir, kadang hampir selutut orang dewasa,” kata Aditya.
Dia mengatakan kursi dan lemari warga sudah banyak yang rusak.
“Apakah tunggu ada korban jiwa baru tempat kami diperbaiki,” kata Aditya.
“Jalan kami juga terputus kalau hujan deras turun,” kata Aditya.
Dia mengatakan akhir-akhir ini hujan sering turun, warga harus siaga untuk menyelamatkan barang-barang di rumah.
“Kalau hujannya siang masih mending, bagaimana kalau hujannya malam hari, kita kasihan juga lihat warga,”kata Aditya.(*)