CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA-PT Bank Mandiri Tbk memberikan komitmen pembiayaan sebesar Rp 6,14 triliun untuk pelaksanaan sejumlah proyek pengembangan pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Komitmen pembiayaan tersebut mencakup pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sebesar Rp 2,2 triliun dan pembangunan Makassar New port sebesar Rp 1,96 triliun.
Sekertaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, dukungan pada industri kepelabuhanan ini dimaksudkan untuk merealisasikan program Nawacita Kabinet Kerja, terutama di bidang kemaritiman. Adapun komitmen pembiayaan tersebut dikucurkan baik oleh Bank Mandiri sendiri maupun sindikasi.
“Kami menyadari pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur utama dalam mendorong perekonomian nasional. Pergerakan barang terjadi disini, baik perdagangan domestik maupun internasional,” kata Rohan, Jumat (12/5/2017).
Rohan menambahkan, perseroan juga telah mendukung pengelolaan pelabuhan-pelabuhan di Tanah Air melalui produk dan layanan perbankan. Produk keuangan tersebut antara lain mencakup produk cash management serta alat pembayaran elektronik.
“Di samping itu, kami juga merealisasikan dukungan perseroan melalui keterlibatan pada event-event promosi sektor pelabuhan seperti perhelatan Konferensi Pelabuhan Dunia (International Association of Ports and Harbors/IAPH) ke-30 di Bali pada 12 Mei mendatang,” ujarnya.
Konferensi IAPH merupakan ajang pertemuan para pengelola pelabuhan-pelabuhan internasional dan asosiasi bisnis pengguna jasa kepelabuhanan untuk mempromosikan dan menginformasikan perkembangan terkini di industri kepelabuhanan. Saat ini, IAPH mewadahi sekitar 170 pelabuhan di seluruh dunia serta 138 anggota asosiasi bisnis yang berhubungan dengan pelabuhan di 90 negara di seluruh dunia.
Menurut Rohan, penyelenggaraan konferensi IAPH sangat strategis bagi kepentingan industri kepelabuhanan Tanah Air untuk memperkenalkan kelengkapan fasilitas dukungan yang bisa dirasakan kapal-kapal asing jika bersandar pada pelabuhan di Indonesia.
“Secara geografis, Indonesia yang terletak di jalur perdagangan internasional memiliki potensi untuk menjadi hub-hub bagi perusahaan logistik internasional,” jelasnya.(cnn/ctb)