CENTRALBATAM.CO.ID, BINTAN –Event olah raga wisata (sport tourism) Tour de Bintan telah sukses dilaksanakan dengan lancar dan tanpa ada kekecewaan dari para peserta dari 42 negara itu.
Sebagai hasil akhir dari pertarungan para olahragawan dunia itu, Jarred Anderson dari Australia keluar sebagai juara pertama 142 km classic dengan catatan waktu 3:35:26:97. Waktu itu cukup membuat Andreson dinobatkan sebagai ‘the king’ of Tour de Bintan setelah mengalahkan peserta dari Jepang, Nakamura Ryutaro dengan selesih waktu kurang dari 1 menit yakni 3:36:32.19.
Sementara, posisi ketiga diikuti oleh James Gurdino peserta dari United State of Amerika (USA) dengan catatan waktu 3:36:23.30.
Sementara di kategori putri diraih oleh Serene Lee dari Singapore dengan catatan waktu, 3:54:45.91.
Usai dinobatkan sebagai juara, para peserta ini langsung meluapkan kemberiaan melalui media sosial. “Team Mavericks berhasil mengguncang Podium Bintan pagi ini. Karena team Mavericks berhasil memimpin selama tour berlangsung. Sekali lagi bravo untuk tim Mavericks yang telah berhasil menaklukan rute di Binta,” tulis fan juara 1 melalui fan page facebook mereka di Specialized Mavericks, sesaat setelah mendapat hadiah.
Kemudian, runner up meluapkan kegemberiaan melalui fanpagenya juga menyebut nama Bintan saat menulis ‘Tim telah melakukan yang terbaik di Bintan hari. Salah satu tim keluar sebagai runner up’.
Tulisan-tulisan mengenai Bintan didinding fanpage facebook membuat nama Bintan semakin banyak dikenal oleh masyarakat dunia. Terlebih event ini merupakan olahraga wisata yang bertujuan memperkenalkan potensi wisata Bintan. Hal ini membuat kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bintan, Luki Zaiman Prawira yakin melalui event event ini jumlah kunjungan Wisman ke Bintan akan terus meningkat.
Menurutnya, meskipun saat ini Bintan masih kalah jauh jika dibanding Bali, namun kedepan Bintan akan menjadi yang terdepan di dunia pariwisata Indonesia. “Memeng tujuan kita kesana yaitu para peserta mempromosikan Bintan dengang sendirinya sebelum maupun usai mengikut perlombaan ini,” jelas Luki.
Ia menambahkan, sistem promosi seperti ini masuk kedalam sistem marketing mouth to mouth (mulut ke mulut). “Itu istilah dulu, tapi kalau sekarang istilahnya web to web, fanpage to fan page. Kita promosi melalui website kita, kemudia orang lain re-promote ke website mereka mengenai Bintan. Sama halnya dengan fanpage para peserta mempromosikan ulang Bintan. Padahal kan kita juga ada fanpagenya,” tambah Luki.
Dengan begitu kata Luki, jika para pelancong atau travellers mencari kata ‘Bintan’, maka secara otomatis website dan fanpage yang ada tulisan muncul akan bermunculan. Kemudian mereka akan berusaha mencari lebih banyak lagi mengenai Bintan.
“Jadi semakin mudah menemukan Bintan dihalaman web, semakin banyak juga yang berniat ke Bintan,” akunya. (Ndn)
