CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Ratusan petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam, yang berdemo sejak pagi tadi, Kamis (30/6/2016) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Sempat mengancam pemerintah, lantaran memberi sikap ‘cuek’ atau kuran peduli akan aspirasi yang disampaikan.
“Kami tak main-main pak Walikota beserta jajarannya. Kalau dicuekin terus, kami juga bisa beraksi,” kata seorang orator.
Dalam ungkapannya, ratusan petugas DKP ini mengancam akan menyerakkan puluhan ton sampah kehalaman Kantor Walikota Batam, yang diangkut oleh puluhan armada tempur DKP Batam.
“Biar sekalian busuk kantor ini, kami akan tumpahkan sampah jika tidak ditanggapi apa yang kami sampaikan ini,” ungkapnya.
Secara serentak, ratusan petugas kebersihan ini berdatangan kedepan kantor Walikota Batam dengan mengendarai puluhan truk pengangkut sampah dan memarkirkan armada tempur kebersihannya didepan Kantor Walikota Batam.
Pantauan tim Central Batam, puluhan mobil dari unit Compactor, Dump Truck, Mini Truck, serta Becak Motor langsung dijejerkan didepan Kantor Walikota Batam.
Karena tidak mampu menampung parkir seluruh kendaraan kebersihan yang dibawa, Jalan Utama Engku Putri hingga kedepan Kantor Imigrasi Batam pun langsung diparkiri puluhan truk pengangkut sampah.
Bukan hanya armada tempur saja, ternyata ratusan petugas sengaja membawa truk dengan muatan penuh sampah kedepan Kantor Walikota Batam.
Dalam orasinya, ratusan petugas DKP ini menuntut untuk segera dibayarkannya tunjangan hari raya (THR) bagi mereka yang telah bekerja dengan baik dan dalam jangka waktu yang lama.
“Kami sudah bertahun-tahun bekerja, kami punguti sampah yang kalian buang. Sekarang, mana THR kami? Kenapa belum dicairkan?” ungkap salah seorang petugas DKP.
Dikatakannya juga, hampir seluruh petugas DKP di Kota Batam belum sama sekali menerima THR atas jerihpaya yang telah dilakukan selama setahun terakhir.
Hal yang lebih parah lagi, isu yang berkembang menyatakan ada beberapa petugas yang telah menerima pencairan THR. Namun, pencairan itupun tetap dipotong.
“Kenapa ada yang dipotong Rp 100 ribu? Ada pula yang disunat Rp 200 ribu. Kok bisa? Apa alasan pemotongan itu,” ungkapnya.
“Kami mau segera dibayarkan THR kami, kami kerja pakai tenaga. Tenaga butuh makan, makan butuh uang. Jadi jangan permainkan kami para pemungut sampahmu wahai pemerintah,” sindirnya.
Pantauan didepan Kantor Walikota Batam, ratusan pengunjuk rasa masih terus berjejer dan menyuarakan aksinya. Sementara, dari pihak Pemerintah Kota (Pemko) Batam, belum adanya terlihat yang bersedia untuk meredam aksi ini.
Sementara, puluhan personel kepolisian dari Polsekta Batam Kota telah berjaga dan memantau jalannya aksi unjuk rasa.
Penulis : Junedy Bresly