CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM-Dua anggota Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam yang tertangkap tangan tim saber pungli Polresta Barelang di Pelabuhan Domestik Sekupang beberapa waktu lalu, tidak lagi bertugas di Pelabuhan tersebut.
Keduanya, ditarik ke Markas Komando (Mako) Ditpam BP Batam di Baloi, setelah pihak kepolisian tidak menahan kedua anggota Ditpam tersebut.
“Saat ini keduanya ditarik ke Mako Ditpam BP Batam dan mererka tetap bekerja. Kita tarik mereka ke markas,” kata Direktur Direktorat Pengamanan BP Batam, Brigjen Pol Suherman.
Suherman mengaku sudah memanggil dua anggotanya itu dan meminta keterangan kepada yang bersangkutan. Pihaknya juga sudah memberikan sanksi berupa peringatan keras.
“Kita kasih peringatan keras. Mereka tak mengelak, kan OTT (Operasi Tangkap Tangan),” ujarnya.
Pihaknya sudah mengajukan kepada bidang SDM, untuk pemberian sanksi terhadap kedua anggota Ditpam BP Batam yang terjaring OTT itu.
“Nanti tim yang akan menyelidiki, sanski apa yang akan diberikan kepada dua anggota Ditpam BP Batam itu,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polresta Barelang menentapkan dua anggota Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam sebagai tersanka pungutan liar setelah menjalani pemeriksaan selama 1 x 24 jam.
“ES dan Yn ditetapkan tersangka oleh penyidik Tipikor Satreskrim Polresta Barelang setelah menjalani pemeriksaan selama 1 x 24 jam. Barang bukti yang diamankan untuk menjerat dua anggota Ditpam sebagai tersangka, juga sudah lengkap,” kata Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki, Kamis (15/2/2018).
Hengki mengatakan kedua tersangka menjalani modunya dengan meminta sejumlah uang kepada calon penumpang untuk meloloskan barang bawaan dari pemeriksaan. Uang yang diminta kepada calon penumpang itu sebesar Rp 1,5 juta.
“Jika penumpang tidak memberikan uang, kedua anggota Ditpam ini mengancam tidak akan memperbolehkan barang bawaan tersebut keluar dari pelabuhan Domestik Sekupang,” katanya.
Keduanya tertangkap tangan saat meloloskan barang bawaan calon penumpang tanpa melalui pemeriksaan mesin X-tray Pelabuhan Domestik Sekupang. ES dan Yn ini menunggu kedatangan salah satu calon penumpang di lantai dua tempat pintu keberangkatan. Kemudian, ES dan Yn bertemu sebelum masuk ke pintu scaner barkode boarding pas.
Calon penumpang itu membawa dua kardus mie instan yang belum diketahui isi dalamnya. Saat kardus mie instan dibawa kedua anggota Ditpam ini, anggota Polisi pun langsung menangkap ES dan Yn. Selanjutnya, ES dan Yn bersama calon penumpang langsung dibawa pergi dari Pelabuhan Domestik Sekupang.
Barang yang didalam kardus mei instan diketahui Laptop yang akan dibawa keluar Batam. Jika uang yang diminta diberikan, maka kedua anggota Ditpam ini tidak akan memberi izin membawa barang bawaan tersebut.
