CENTRALBATAM.CO.ID, LINGGA-PKK Kabupaten Lingga segera menjalankan program unggulan di bidang pertanian dengan memanfaatkan alokasi lahan seluas 4 Hektar dari pemerintah setempat.
Maratussaliha Nizar, Wakil Ketua I PKK Kabupaten Lingga mengatakan, alokasi lahan pertanian itu akan diprioritaskan untuk tanaman cabai dengan pertimbangan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
“Kami masih menunggu proses pembebasan lahan. Jika selesai, secepatnya diturunkan alat berat untuk pembukaan lahan,” katanya, Jumat (3/2/2017).
Dia mengatakan, membangun perkebunan merupakan program unggulan TP PKK Kabupaten Lingga di bidang pertanian untuk tahun anggaran 2017.
Melalui program tersebut, PKK berupaya mendukung arah kebijakan pemerintah daerah yang saat ini tengah serius menggalakkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor unggulan peningkatan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, Bupati Lingga, melalui rapat koordinasi dan konsolidasi yang melibatkan TP PKK serta jajaran instansi pemerintah terkait, Rabu (1/2/2017) lalu, akan secepatnya menyiapkan lahan seluas 4 hektar di dua pulau guna mengakomodir pelaksanaan program PKK ini.
“Kalau saran dari pak Bupati, yang ditanam itu tanaman muda lah. Seperti cabai atau jahe. Ini juga kan memang sudah menjadi aktivitas ibu-ibu di daerah kami. Nanti kami juga akan coba tanaman bawang,” ujarnya.
Alasan lain tanaman cabai dijadikan prioritas, karena saat ini kebutuhan pasar di wilayah Kepulauan Riau masih sangat kurang. Seperti di ibukota provinsi Kepri Tanjung Pinang dan pasar batam, cabai harus jauh-jauh didatangkan dari daerah Jawa.
Bahkan Kementrian Pertanian RI, pada tahun ini mengalokasikan cukup banyak bibit cabai untuk ditanami di tiap daerah pemilik potensi, termasuk Kabupaten Lingga. PKK sudah melakukan pembahasan bersama jajaran pengurus untuk menindak lanjuti program kerja bersama tersebut.
Dalam waktu dekat, pihaknya bersama tim penyuluh dari Dinas Pertanian setempat juga akan meninjau lokasi bakal perkebunan itu, yang rencananya dibangun di kawasan Desa Panggak Darat Kecamatan Lingga seluas 2 Hektar dan di desa Batu Berdaun Kecamatan Singkep seluas 2 Hektar.
“Insyaallah besok kami akan melihat kondisi tanahnya. Apakah tanaman lada itu cocok atau tidak untuk di tanami di lahan itu,” tutupnya.
Terpisah, Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar mengatakan Pemerintah Kabupaten Lingga siap menyediakan lahan untuk kelompok-kelompok masyarakat yang ingin turut serta mengembangkan sektor pertanian holtikultura.
“Jadi bagi masyarakat yang ingin berbuat, mendukung misi Lingga menjadi sentra pertanian holtikultura, pemerintah daerah akan berupaya menyediakan lahannya,” katanya.
Dia mengatakan, saat ini ibu-ibu PKK Kabupaten Lingga sudah mengajukan niatnya kepada daerah untuk menjalankan program kerja sektor pertanian, dengan membangun perkebunan seluas 4 Hektar.
Terlebih lagi, PKK memprioritaskan tanaman cabai untuk ditanami di atas lahan bantuan pemerintah daerah tersebut.
Menurut Nizar, jenis tanaman ini merupakan salah satu yang direkomendasikan daerah, karena selain memiliki peluang pasar yang luas, juga berpotensi mengatasi masalah Kepri dan nasional terkait inflasi harga cabai.
Bahkan, lanjutnya, pada tahun ini Kementrian Pertanian RI melalui Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyediakan cukup banyak bibit cabai.
“Di provinsi itu ada bibit cabai. Lingga berpeluang untuk mendapatkan itu. Bantuannya ditujukan kepada kelompok tani atau kelompok masyarakat yang berminat mengembangkan pertanian cabai,” terangnya.
Selain PKK, dia mengatakan, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lingga juga sudah ikut mengajukan permintaan alokasi lahan pertanian serupa.
“PKK sudah mempelopori. KNPI juga sudah mengajukan. Tinggal kelompok-kelompok lain kita harapkan menyusul,” ungkapnya.
Dia berharap, masyarakat Kabupaten Lingga menangkap peluang-peluang serta kemudahan yang telah dihadirkan pemerintah setempat, agar kedepannya mampu meningkatkan sisi perekonomian masyarakat.
Dia juga berharap, melalui dukungan kelompok-kelompok masyarakat tersebut, cita-cita Kabupaten Lingga menjadi daerah rujukan pertanian holtikultura di Kepulauan Riau tercapai lebih mudah.(ant/ctb)