CENTRALBATAM.CO.ID, TANJUNGPINANG-Tragedi nahas tenggelamnya kapal penyeberangan antar pulau di Kepulauan Riau (Kepri), atau biasa disebut ‘Pompong’ kian membuka hal baru.
Diketahui, setelah dihantam gelombang dan akhirnya tenggelam, Minggu (21/8/2016) pagi lalu. Ternyata tak satupun korban yang diangkut pompong tersebut mengenakan jacket life alias pelampung.
Sebanyak 17 orang, termasuk juru mudi pompong ditemukan tanpa pakaian penyelamat apapun.
Hal ini membuktikan, bahwa masih banyak penyedia angkutan laut di Kepri yang tidak menyediakan pelampung disetiap kapal atau pompong penyeberangan yang difungsikan.
Saat dikonfirmasi, tim gabungan dalam mengevakuasi para korban pompong yang tenggelam, menegaskan bahwa tidak ada 1 pelampung pun yang ditemukan.
“Baik yang dikenakan, atau yang bercecer, tidak ada kami lihat pelampung. Hanya serpihan saja,” kata salah seorang tim.
Perlu diketahui, untuk wilayah Kepri yang dikelilingi bahari nan luas. Moda penyeberangan ini amatlah dibutuhkan.
Mulai dari kapal pancung yang mengantarkan penumpang dari Batam ke Pulau Belakang Padang atau sebaliknya, pompong yang menyeberangkan penumpang dari Tanjungpinang ke Pulau Penyengat, serta beberapa moda penyeberangan lainnya diklaim kurang awas dalam penyediaan peralatan penyelamat itu.
Dengan minimnya kesadaran akan melengkapi kapal atau pompong dengan pelampung, tak salah jika banyak korban yang tewas jika terjadinya kecelakaan laut.
Kebanyakan korban yang mengalami kecelakaan dilaut, tak akan mampu berenang dengan durasi yang lama. Dalam hal inilah, pelampung sangat dibutuhkan dalam memberi perlawanan terhadap massa air yang memastikan setiap korban laka laut tetap terapung dan bisa bernapas.
Sebelumnya diberitakan, atas insiden tenggelamnya pompong di sekitar pulau penyengat, Minggu (21/8/2016) lalu. Sebanyak 17 orang diatas pompong, langsung terhempas kelautan.
Kemudian tim pencari langsung diturunkan, setelah mendapat kabar terseut. Hingga dini hari tadi, tim berhasil menemukan empat dari lima korban yang sempat dinyatakan hilang, Senin (22/8/2016) diperairan tersebut.
Keempat korban yang sudah ditemukan itu, langsung dibawa ke RSUP Kepri untuk didata.
Hal ini turut dibenarkan Kepala Bagian (Kabag) Humas Biro dan Protokol Pemprov Kepri, Zulkifli.
Saat dikonfirmasi, Zulkifli menerangkan bahwa penemuan itu memang benar adanya oleh tim gabungan yang senantiasa menyisir lokasi, hingga dini hari tadi.
“Memang benar, tim kembali menemukan korban yang tenggelam. Sekarang korban yang ditemukan bertambah satu lagi. Jadi jumlah korban yang ditemukan berjumlah empat orang,” kata Zulkifli, Senin (22/8/2016) pagi.
Dari data yang diperoleh tim Central Batam, keempat korban itu diketahui bernama Mustam (40) yang beralamat dilorong Bali RT 004/RW 001 Tanjungpinang, Muslichudin (31) beralamat dilorong Buru RT 002/RW 005, Wawan Agustiawan (25) beralamat dijalan Kampung Balik Penyengat dan Trisna Anggun Damayanti yang beralamat di Bangka.
“Seorang korban yang belum ditemukan adalah Subagio (50) yang beralamat dilorong Bali, RT 004/RW 001. Dia termasuk dalam 8 anggota keluarga yang turut meninggal dalam tragedi nahas itu,” jelasnya.