CENTRALBATAM.CO.ID, JAKARTA – Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Hamonangan Laoly menyatakan, kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Jambi diawali dengan tes urine yang dilakukan petugas.
Dari hasil tes terbukti, bahwa ada sekitar 20 narapidana (napi) yang positif mengonsumsi narkotika.
“Karena takut ditindak, akhirnya para napi rusuh dan ada empat yang kabur,” kata Yasonna, Kamis (2/3/2017).
“Memang ditemukan 20 oran positif. Untuk mencari hasil yang lebih pasti, makanya tim mengecek seluru napi. Dan saat hendak di tes itulah mulai rusuh,” imbuhnya.
Dia memperkirakan kaburnya narapidana itu, lantaran penjagaan petugas yang lengah. “Mungkin kelelahan, ada yang tertidur kali ya. Jadi kabur napinya,” kata dia.
