CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Alam nan indah menawan, tidak terbentuk begitu saja tanpa suatu proses. Keindahan yang ada saat ini merupakan hasil bencana mematikan yang pernah terjadi di muka bumi.
Bencana, merupakan salah satu siklus geologi yang dianggap menjadi bom waktu. Bencana dianggap menjadi masa lalu yang kelam di beberapa belahan dunia.
Bom waktu geologi bisa meledak kapanpun dan di manapun tanpa pernah diprediksi sebelumnya, bahkan oleh kecanggihan teknologi yang diciptakan manusia sekalipun.
Namun siapa menyangka bencana yang terjadi di beberapa belahan dunia termasuk Indonesia, malah menjadikan tempat tersebut menjadi eksotik dan menakjubkan keindahannya.
Berikut tim Central Batam merangkum beberapa lokasi terindah yang berawal dari masa lalu yang buruk di zamannya:
1. Air Terjun Niagara

Siapa sangka air terjun Niagara merupakan keindahan dunia yang tercipta akibat bencana? Ya! Itu benar.
Niagara merupakan lereng panjang dan curam, berada di ujung daratan tinggi dan memisahkan beberapa daratan. Di dasar lereng itu mengalir pula air dalam debit yang luar biasa banyaknya.
Sebagai informasi, awalnya air terjun Niagara merupakan kawasan lereng yang tak terekspos keindahannya. Namun, karena perubahan iklim, struktur dan kontur geologi menjadikan tempat tersebut mengalami keretakan di bagian kerak bumi yang maha dahsyat.
Retakan itulah yang menjadikan celah aliran air semakin melebar dan sanggup memuntahkan air terjun bebas dengan debit yang mencapai 170 ribu meter kubik per detiknya.
Niagara merupakan kenang-kenangan bencana terakhir pada zaman es yang dapat dinikmati keindahannya hingga detik ini.
2. Taman Nasional Yellow Stone

Terletak di negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho. Taman Nasional Yellowstone adalah pusat geiser dan sumber air panas terbesar di Amerika.
Flora, fauna dan getser di sana pun cukup unik. Namun bencana lah yang sebenarnya menjadikan taman nasional ini ada.
Pada jutaan tahun yang lalu, taman nasional ini merupakan tempat terjadinya 3 letusan besar dari gunung supervulkanik. Hal ini yang menyebabkan tanaman tumbuh subur.
Permasalahan utamanya hanyalah ketakutan ilmuwan akan letusan supervulkanik ini di masa depan. Jika benar terjadi, dampak letusan Yellowstone disebut dapat membunuh 90.000 orang dalam sekejap.
Abu vulkanik akan dilontarkan setinggi 1.609 kilometer dan dengan cepat menutupi hampir seluruh kawasan Amerika.
3. Konservasi Ngorongo

Area Konservasi Ngorongo, merupakan sebuah lokasi di Tanzania, tepatnya berada di dataran tinggi Serengeti. Tempat ini sendiri adalah sebuah kaldera, di mana ini adalah kaldera yang tak terputus terbesar ke-enam di dunia.
Dari bentangan kawah ini Anda bisa dengan mudah menemukan gajah, zebra, dan badak hitam. Cheetah dan singa juga berkeliaran di tempat ini. Belum lagi ada 500 spesies burung yang terdokumentasi berhabitat di sana.
Tempat safari yang eksotis ini juga rumah bagi suku asli tempat tersebut, yakni Maasai, yang hidup berdampingan dengan ternak mereka dengan harmonis. Belum lagi ada air terjun yang menakjubkan, dan ada danau di kawah lain di sisi kawasan konservasi ini.
Namun sesuai dengan tema, tempat ini adalah gunung berapi besar yang perkiraan tingginya mencapai 5800 meter, yang berarti hampir setinggi Kilimanjaro. Namun gunung tersebut akhirnya hancur karena letusan gunung dengan kekuatan yang luar biasa. Namun dibalik itu semua, lahirlah sebuah padang dengan vegetasi yang bermacam-macam dengan alam yang indah sehingga flora dan fauna juga bermacam pula.
4. Danau Toba

Danau Toba, merupakan salah satu danau vulkanik terbesar yang ada di muka bumi.
Kemunculan danau di Kabupaten Toba-Samosir (Tobasa) Sumatera Utara itu dulunya merupakan gunung berapi yang meletus sekitar 75.000 tahun silam.
Letusan Toba sendiri digadang-gadang sebagai letusan terbesar dalam sejarah geologi, dengan dengan Indeks Ledakan Vulkanis mencapai angka 8, poin tersebut merupakan angka tertinggi dalam skala letusan gunung api di dunia
Tidak salah rakyat indonesia berbangga dengan keindahan si danau purbakala, yang dulunya memuntahkan 28.000 kilometeri kubik debu dan batuan ke atmosfer.
Sangking kerasnya, letusan ini sedikit banyak telah dikaitkan dengan perubahan garis keturunan nenek moyang kita.
Akibat letusan gunung toba lah, akhirnya terbentuk kawah yang mengaga dan perlahan terisi jutaan kubik air. Di lokasi itu pula, dikenal banyak tempat indah lainnya, seperti air terjun Si Piso-piso, hot spring alias pemandian air panas di Pangururan dan banyaknya kawah Belerang alias sulfur sebagai dampak panjang dari mega letusan paling geger di muka bumi.
5. Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon di Banten, adalah rumah bagi spesies badak Jawa yang sangat langka.
Kini hanya tersisa 60 ekor saja, ada juga 57 tanaman langka yang tumbuh di sana. Tak cuma rumah bagi flora dan fauna langka, tempat yang merupakan situs warisan dunia UNESCO ini juga menawarkan pantai berpasir lembut dan keindahan bahwa laut.
Namun keindahan ini terbentuk berkat adanya letusan Krakatau di tahun 1883 lalu.
Ledakan tersebut membunuh 36.000 orang dan suaranya terdengar hingga radius 4.800 kilometer.
Suara letusan itu merupakan suara terkeras kedua setelah gunung toba yang pernah terekam sepanjang sejarah. Namun pasca bencana tersebut, hutan hujan tropis yang hijau serta ekosistem alami di Ujung Kulon adalah hasil keindahan alam dari masa lalu yang kelam.
6. Santorini

Mau liburan di tepi laut Mediterania seperti Santorini? Tentu bayangan kita adalah laut yang berwarna biru cerah, musim dingin yang hangat, musim panas yang cerah bersinar, serta pantai berpasir putih dengan pemukiman berdinding putih dan bangunan unik. Pemandangan ini bisa kita temui di Italia, Yunani, Sisilia, dan Kartago di Tunisia.
Namun sektor pariwisata ini, dan bahkan budaya dan peradaban di sini, beresiko tak pernah ada. Semua ini ada karena adanya banjir Zanclean. Jika tak ada banjir ini, kawasan Mediterania hanyalah lembah padang pasir.
Mengapa?
Di sekitar 5 juta Tahun yang lalu, terjadi kenaikan air laut. Selat Gibraltar yang awalnya memblokade adanya air laut hingga laut mediterania kering kerontang, akhirnya terisi kembali secara masif. 90 Persen cekungan terisi dalam periode dua tahun, dengan kecepatan isi 10 meter ketinggian per harinya. Sehingga pulau yang ada ini disebabkan oleh banjir air asin yang terbesar di dunia.
7. Pulau Lusi

Pulau Lusi, merupakan hasil endapan semburan lumpur panas Sidoarjo yang sempat meresahkan di Indonesia.
Terbentuknya pulau Lusi, tak lepas dari kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Pimpinan Susi Pudjiastuti.
Di tangannya, lumpur yang tadinya menenggelampan ribuan rumah dan meratakan ribuan hektar lahan disulap menjadi pulau baru.
Pulau tersebut dinamai Lusi alias ‘Lumpur Sidoarjo’. Kini, lokasi tersebut dijadikan sektor pariwisata, penelitian dan pusat pembiakan berbagai jenis hewan dan ikan.
Pulau itupun ditumbuhi tanaman hijau dan tanaman bakau yang ada di sekelilingnya.
