CENTRALBATAM.CO.ID-Fenomena supermoon langka akan kembali ‘menyapa’ Indonesia hari ini (14/11/2016) dan Selasa (15/11/2016) yang diperkirakan mulai pukul 15.09 WIB hingga memasuki waktu Maghrib sampai terbenam di ufuk Barat.
Supermoon yang akan menampakkan diri petang ini terasa istimewa karena akan tampak 30 persen lebih besar ketimbang penampakan bulan yang paling kecil (apogee).
Bukan hanya itu, pendar cahaya yang dipantulkan juga 30 persen lebih terang dari apogee dan 15 persen lebih terang dari bulan purnama biasa. Menariknya, supermooon petang nanti disebut sebagai supermoon terbesar sepanjang 70 tahun terakhir.
Tidak ada salahnya jika mengabadikan keindahan supermoon dari bidikan kamera. Mengutip Space, seorang fotografer profesional NASA, Bill Ingalls membagikan tips mengabadikan penampakan supermoon agar terlihat layaknya bidikan profesional.
Lengkapi dengan latar
Kemunculan latar seperti gedung pencakar langit, bangunan landmark kota, dan lainnya dapat mempertegas pemandangan. Meski cahaya yang dipancarkan Bulan berpotensi tidak terlalu terang karena terhalang latar, namun hasil foto justru menjadi lebih bagus.
“Latar akan memperkuat pemandangan supermoon. Bisa berupa bangunan landmark, gedung, dan lainnya. Pastikan komposisi horizontal setara dengan Bulan dan latar yang diambil,” ungkapnya.
Bagi masyarakat perkotaan dengan cahaya lampu, Bill merekomendasikan fitur panorama untuk membuat supermoon terlihat lebih nyata dan tidak monoton.
Tentukan lokasi terbaik
Bill menyarankan pemilihan lokasi pemotretan untuk menghasilkan foto supermoon yang mengesankan. Bagi masyarakat perkotaan, bisa memilih lokasi lantai teratas sebuah gedung agar penampakan supermoon lebih utuh.
“Agar cahaya supermoon terlihat sangat terang, sebaiknya cari lokasi di mana tidak ada cahaya lampu kota atau polusi cahaya. Cari tempat seperti lapangan atau tempat yang jauh dari perumahan, gedung, dan pepohonan,” pungkas Bill.
Wakil Presiden komunitas Astronomi Populer Robin Scagell seperti dilansir The Telegraph menjelaskan pegunungan dan lautan bisa menjadi alternatif lokasi untuk melihat penampakan dan memotret supermoon.
Kreativitas
Apabila tidak bisa mendapatkan lokasi terbaik, bukan berarti tidak bisa menghasilkan foto supermoon yang mengagumkan. Bill menjelaskan hal tersebut bisa diantisipasi dengan sedikit kreativitas.
Meski tidak memiliki teleskop, ia mengaku pernah menggunakan sebuah alat pencahayaan berwarna merah saat memotret bulan. Hasilnya, foto tampak memberikan efek cahaya kemerah-merahan dan didaulat sebagai 10 foto luar angkasa terbaik oleh National Geographic.
Selain itu, Bill juga menyarankan untuk menyertakan orang-orang yang berada di sekitar. Menjadikan mereka sebagai objek foto dan membuat sebuah ilusi optikal yang mengesankan.
Gunakan Teknik DSLR
Teknik pengambilan gambar ala DSLR dengan pemilihan lensa untuk mendapatkan ukuran bulan yang diinginkan menjadi syarat mutlak.
Bill menegaskan penggunaan teknik DSLR bisa menyeimbangkan objek bergerak untuk medapatkan exposure yang tepat. Penggunaan shutter speed yang diatur lebih cepat juga bisa dipertimbangkan.
Maksimalkan Ponsel
Jika tidak memiliki kamera DSLR, jangan berkecil hati, Bill mengatakan kecanggihan kamera ponsel juga bisa dipakai untuk mengabadikan supermoon.
“Kalau mau memakai ponsel, sebaiknya pilih daerah perkotaan dengan latar bercahaya. Supermoon tidak akan tampak terang, tetapi justru bisa membidik satu frame penuh supermoon dengan latar yang indah,” lanjutnya.
Pengguna cukup menyentuh layar ponsel saat hendak mengambil foto, kemudian tahan hingga muncul pilihan menerangkan atau menggelapkan exposure foto. “Pengaturan menerangkan eksposure foto agar latar tampak lebih jelas dengan pancaran cahaya bulan,” pungkasnya.
Pastikan juga untuk menggunakan tripod agar meminimalisir hasil foto tidak jelas. Penggunaan aplikasi tambahan yang mendukung format RAW atau DNG sehingga hasil foto yang dihasilkan lebih detil.(cnn/dkh)
