CENTRALBATAM.CO.ID, ANAMBAS – Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Anambas melalui bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), mencatat sebanyak 4.809 masyarakat kepulauan Anambas menderita Hipertensi, dengan target 5.651 orang dari capaian program penyakit tidak menular (PTM).
Data ini adalah capaian pada program penyakit tidak menular (PTM) tahun 2020.
Penderita hipertensi lebih banyak didominasi oleh laki-laki dibandingkan perempuan, hipertensi pada laki-laki berjumlah 2.906 orang, perempuan sebanyak 2.742 orang.
Dengan rincian yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 2.388 untuk laki-laki, dan 2.421 untuk perempuan.
Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa, Dinkes Anambas, Erin Afriani mengatakan bahwa kebanyakan dari penderita hipertensi di Anambas sendiri didominasi pada usia 40 tahun ke atas.
“Kita punya program yang namanya posbindu, kita melakukan skrining setiap bulan untuk deteksi dini, cuma masyarakat ini kalau ada penyakit kolesterol mereka jarang yang mau cek,” ujar Erin, Selasa (29/6/2021).
Pengecekan gula merupakan salah satu prioritas program PTM, sebab diabetes ini gula adalah induk dari semua penyakit.
Tahun 2021 ini pihaknya mengaku belum ada melakukan program PTM dikarenakan adanya pandemi covid-19.
“Kita kan belum boleh kumpul-kumpul, jadi belum bisa lakukan skrining, jadi data masih yang tahun 2020 saja,” kata Erin.
Dikatakan Erin data yang diperoleh pada tahun 2020 merupakan data kunjungan masyarakat yang datang ke Puskesmas utama berobat.
Biasanya Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) akan menyasar kantor OPD dalam melakukan skrining.
Penderita hipertensi sendiri paling rentan menjangkiti orang dengan pola makan yang tidak teratur dan gaya hidup tidak sehat.
“Yang pastinya harus memiliki gaya hidup sehat, pola makan juga di jaga,” jelasnya.
Kurangnya kepedulian masyarakat dalam pengecekan hipertensi juga dipengaruhi pada faktor biaya.
“Rata-rata orang hipertensi ini menyepelekan penyakit itu, kadang cuma diredakan dengan minum obat,” katanya.
Berbeda dengan pos pembinaan terpadu (posbindu) yang benar-benar melakukan skrining, dengan cara mendatangi desa, dan kantor-kantor.(romi)
Baca juga berita lain CentralBatam.co.id di Google News