CENTRALBATAM.CO.ID, RAJASTHAN – Sedikitnya 16 orang meninggal dunia tersambar petir saat berfoto selfie di sebuah tempat wisata di Jaipur, negara bagian Rajasthan, India pada Minggu (11/7/2021).
Dilansir BBC, belasan korban ini nekat melakukan foto di atas menara pengawas di Benteng Amer Abad ke-12 saat hujan deras.
Selain korban meninggal, di lokasi juga banyak korban luka-luka. Diketahui situs tersebut merupakan objek wisata yang populer di Kota Jaipur.
Sebelumnya, puluhan orang di negara bagian Uttar Pradesh dan Madhya Pradesh juga tewas terkena sambaran petir.
Menurut catatan resmi, sambaran petir rata-rata menelan korban meninggal sebanyak 2.000 jiwa di India setiap tahunnya.
Seorang perwira polisi mengatakan bahwa sebagian besar orang yang tewas di Benteng Amer itu masih muda.
Menurutnya, ada 27 orang di benteng itu saat insiden terjadi. Beberapa orang dilaporkan sempat melompat dari situs itu.
Media lokal India melaporkan, di hari yang sama ada laporan lagi sebanyak 9 orang tewas karena petir di seluruh negara bagian Rajasthan.
Selain itu, 41 orang didominasi anak-anak dan wanita dilaporkan meninggal di negara bagian Uttar Pradesh dipicu hal yang sama. Korban terbanyak tercatat di Kota Allahabad, yakni sebanyak 14 orang.
Sementara itu dua orang di Kota Firozabad juga tewas tersambar petir saat berlindung di bawah pohon. Sedikitnya tujuh orang tewas di Madhya Pradesh.
Dilansir The Guardian, sebagain besar korban tewas di Uttar Pradesh adalah petani yang bekerja di ladang.
Para ahli menilai, tingginya korban di kedua negara bagian itu karena mayoritas masyarakat bekerja di luar ruangan pada bidang pertanian dan konstruksi.
Ketua Menteri Uttar Pradesh dan Rajasthan, serta Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan kompensasi bagi keluarga korban sambaran petir ini.
Di India, musim muson yang disertai hujan lebat biasanya berlangsung dari Juni hingga September.
Departemen Meteorologi India (IMD) telah memperingatkan lebih banyak petir dalam dua hari ke depan.
IMD mencatat bahwa kematian akibat sambaran petir telah berlipat ganda di negara itu sejak 1960-an.
Menurut departemen ini, salah satu alasannya yakni krisis iklim. Berdasarkan data, kematian akibat petir meningkat 30 persen -40 persen sejak awal hingga pertengahan 1990-an.
Pada 2018 negara bagian Andhra Pradesh mencatat 36.749 sambaran petir hanya dalam 13 jam. Lebih dari 100 orang tewas di dua negara bagian pada Juni 2020 dalam insiden terkait petir.
Sementara itu, lebih dari 2.900 orang tewas tersambar petir di India pada 2019, menurut angka resmi.(net)
Baca juga berita lain CentralBatam.co.id di Google News