CENTRALBATAM.CO.ID, BATAM – Sejumlah masyarakat Kota Batam masih merasakan kesulitan mencari gas Elpiji 3 kilogram. Hal ini dirasakan oleh Seorang Warga Perumahan Cipta Regency Batam Center, Tina.
“Gas di tempat kami kosong padahal lagi masak. Kemanalah lagi ku cari gas ini ya,” sesalnya, Selasa (10/10/2023).
Diakuinya, akhirnya tidak melanjutkan masakkannya. Lantaran harus masuk kerja pagi.
“Saya sudah ke pangkalan tempat biasa katanya kosong. Tanya beberapa warung tak ada lagi. Akhirnya tak ku lanjutkan lagi,” kata Tavia.
Hal yang sama diungkapkan Warga Nongsa, Queen Situmorang. Ia menuturkan saat melihat kelapa hijau, ia seperti melihat gas tabung LPG 3 kilogram.
“Dari jauh liat seperti gas elpiji ternyata pas dekat kelapa muda. Itulah saking langkanya,” katanya.
Sulitnya warga dalam mendapatkan pasokan gas elpiji 3 kg di pangkalan resmi menjadi sorotan DPRD Kota Batam.
Bahkan warga di Batam terpaksa berkeliling untuk mencari pasokan gas yang dijual sejumlah pangkalan hingga SPBU.
Merespon hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam Nuryanto mengaku sangat prihatin dan meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) khususnya Disperindag untuk bisa mengintensifkan pemantauan stok elpiji bersubsidi 3 kg.
Sehingga stok yang ada di pangkalan tidak sampai mengalami kekosongan. Intensitas pemantauan ini, juga untuk memastikan kepada masyarakat bahwa stok bahan bakar tersebut sangat tersedia dan aman.
Selain itu, untuk mencegah penjualan oleh pihak agen maupun pangkalan kepada yang bukan sasaran. Mengingat banyak warga mengadukan kondisi sulitnya membeli gas LPG 3kg di pangkalan karena cepat habis.
“Kami meminta agar semua pihak bisa memantau dan memperhatikan kondisi ini. Karena masyarakat menjadi resah dan kesulitan akibat kelangkaan gas 3 kg ini. Dan kami juga berharap, tidak ada penjualan gas elpiji bersubsidi 3 kg di atas harga eceran tertinggi (HET),” tegasnya.
Politisi PDi Perjuangan ini juga meminta agar masyarakat ikut mengawasi distribusi elpiji 3 kg di setiap pangkalan yang ada di wilayahnya masing-masing.
Jika menemukan penyimpangan seperti penjualan kepada bukan sasaran, agar segera melaporkan ke pihak berwajib disertai data akurat.
“Tindakan tersebut penting dilakukan agar dapat memperbaiki jalur distribusi bagi mereka yang lupa atau lalai terhadap regulasi terkait peruntukkan bahan bakar gas (BBG) bersubsidi,” katanya. (dkh)